STTRI berkomitmen untuk melatih dan melayani tiap mahasiswa untuk menjadi terampil menghidupi Injil, membagikan Injil, dan menghadirkan Injil Tuhan Yesus Kristus dengan standar akademis yang baik di Indonesia. Kurikulum integratif, dosen2 berkualitas, layanan konseling pribadi, dan support system disediakan di dalam komunitas murid Kristus untuk memastikan tiap mahasiswa dilatih untuk bisa bertumbuh di dalam Kristus dng holistik dan baik.

Program Studi:
> Sarjana Teologi (S.Th.)
> Magister Teologi (M.Th.) dengan pilihan konsentrasi:
- Konseling
- Teologi Praktika (Pemuridan)
- Teologi Integratif (Biblika, Sistematika, Historika, dan Filsafat)
- Teologi Ibadah dan Pelayanan Gerejawi

Ujian Saringan Masuk (Gelombang 3)
• 3 Juli 2023 | Kelengkapan Dokumen
• 10-11 Juli 2023 | Ujian Saringan Online
• 17-18 Juli 2023 | Wawancara Online
Pengumuman Hasil USM: 21 Juli 2023

Biaya Pendaftaran:
- Gratis (bagi jurusan S.Th)
- IDR 200K (bagi jurusan M.Th dan sertifikat)

GUARANTEED SCHOLARSHIP
*Beasiswa penuh bagi yang diterima (khusus program studi S.Th.).

STTRI juga menyediakan beragam beasiswa (termasuk beasiswa penuh) bagi mahasiswa program M.Th. yang memenuhi persyaratan!

Info lengkap biaya studi dan beasiswa:

Prosedur dan daftar online:

Kontak
Bagian Admisi (Ev. Karlin Mulyadi)
WA: 0859-4577-0001
Email: admisi@reformedindonesia.ac.id
Kabar baik... Buku ini sudah bisa dipesan kembali! - 🥇 BEST SELLER OF 2020 🥇


Mengalami Kemenangan Iman: Integrasi Teologi & Psikologi Oleh: Yakub B. Susabda

Kegagalan mempertemukan kebenaran firman Allah dengan realitas psikologis dalam jiwa manusia telah menjadi masalah dalam sejarah kekristenan. Orang Kristen tidak selalu menyadari bahwa dalam setiap manifestasi diri, mereka juga memanifestasikan disintegrasi diri.
Tanpa pengenalan diri, tidak ada pengenalan akan Allah. Kebenaran ini sulit dipahami, sehingga pertumbuhan iman Kristen sering kali terkendala dan kita semua bergerak tanpa kejelasan arah.
Integrasi antara teologi dan psikologi adalah masalah utama kehidupan kristiani, yaitu bagaimana orang percaya mengalami ”the truth that set them free” (Jn. 8:32). Bagaimanakah teologi dapat integrate, mengubah, dan memperbarui realitas kehidupan psikologis orang percaya?
Buku ini mencoba mengeksplorasi ”Integrasi Teologi dan Psikologi” dengan tujuan menerangi pengenalan diri, mengenali kepribadian, dan membawa perubahan.

Buku yang telah dicetak ulang dan menjadi best seller di akhir tahun 2020 ini akan menolong pembaca keluar dari zona nyaman dan menantangnya untuk tidak lagi mencari jawaban yang dangkal!
Gali dan temukan lebih dalam buku Mengalami Kemenangan Iman: Integrasi Teologi & Psikologi dengan membaca serta menyaksikan pembahasannya melalui link YouTube berikut ini:


Harga Per Buku: Rp150.000,-
Informasi dan pemesanan hubungi WhatsApp Literatur Perkantas Nasional: 081291508616
Katekisasi Ibadah EDISI 2
(Warna Sampul Buku Putih)

Syalom Sdr/i di dalam Kristus,
Seluruh pergumulan kita sebagai masyarakat Kristen dan manusia pada umumnya belum berakhir karena masih dalam pandemi. Segala sesuatu yang kita lakukan dalam Kebaktian juga menghadapi berbagai tantangan. Kita TIDAK BISA terus berasumsi bahwa orang Kristen pasti mampu menyembah Allah Tritunggal di tengah masa seperti ini.
KATEKISASI IBADAH dapat memberkati sdr/i sebagai gereja Indonesia karena di dalamnya terdapat Tanya-Jawab seputar peribadahan yang disusun dengan kerangka Reflektif-Integratif-Aplikatif.
Sekaranglah saatnya kita, komunitas murid Kristus, sungguh-sungguh mengintegrasikan segala pengetahuan rohani kita dengan apa yang kita lakukan ketika beribadah (baik virtual, hybrid, onsite, live streaming atau recording).

No. WA: 0812 1228 2020
Copy form order ini dan kirim ke nomor WA tsb.
FORM ORDER "KATEKISASI IBADAH"
Nama:
No HP:
Alamat:
Kode pos:
Jumlah buku:
Sebuah Inisiatif Baru dari STT Reformed Indonesia
Coram Deo Worship Center & Studies
(Pusat Pendalaman dan Pengembangan Pelayanan Ibadah Coram Deo)


Coram Deo Worship Center & Studies (Pusat Pendalaman dan Pengembangan Pelayanan Ibadah Coram Deo) adalah sebuah INISIATIF BARU dari STT Reformed Indonesia sebagai wujud pengabdian bagi masyarakat Kristiani.

Coram Deo artinya adalah before the presence [face] of God.
Melaluinya, kami menghayati bahwa penyembahan mencakup seluruh aspek hidup, sebab tidak ada yang tersembunyi dari TUHAN Allah. Variasi orang-orang dengan berbagai gestur adalah cermin keragaman yang disatukan oleh salib dan api Roh Kudus yang menguduskan dengan Firman. Kumpulan orang tsb membentuk seperti mata untuk mempertegas bahwa ibadah terjadi dibawah hadirat Allah Tritunggal.

Pelayanan kami mencakup 3 aspek yaitu:

1.Seminar Lokakarya "PIETA" (Pendalaman Ibadah: Esensi Transformasi Gereja).
Semiloka ini dimaksudkan untuk memperlengkapi Komunitas Kristen yang rindu mendalami esensi penyembahan Kristen. Pengalaman ibadah tanpa pendalaman adalah fenomena yang temporal.


2.Worship 360°.
Worship 360° diadakan untuk membagikan sumber-sumber pendalaman dan pengayaan ibadah dari berbagai sudut pandang melalui sosial media.




3.Konsultasi Pelayanan Ibadah.

Conversation & Cross-Consultation on Worship Ministry adalah salah satu bentuk pelayanan yang ketiga yaitu melayani gereja untuk dialog, diskusi dan tukar pikir seputar pelayanan ibadah.
"Arsitek Ibadah" diterbitkan oleh Schola Reformata (STTRI) bersama Literatur Perkantas.
Dapatkan di STTRI dengan harga spesial
1-5 buku dengan diskon 10% (Rp. 135.000).
6 buku dan lebih dengan diskon 20% (Rp. 120.000)
Tidak termasuk ongkos kirim.

Prosedur Pemesanan:
- Hubungi sdri. Ika via telepon (+62217982819, +62217990357) atau WA (+62-877-5577-3580) untuk total harga dan ongkos kirim.
- Transfer total harga dan ongkos kirim ke:
CIMB Niaga (Cabang Kemang)
Acc. no. 8000.733.29000
a/n Yayasan Lembaga Reformed Indonesia.
- Kirim bukti transfer via WA +62-877-5577-3580), fax (+62217987437), atau email (administrasi1@reformedindonesia.ac.id).
- Pesanan Anda akan dikirim segera.

Magister Teologi (M.TH.) Ibadah & Pelayanan Gereja



"Allah Bapa mencari penyembah-penyembah benar, yang harus dimulai dari para hambaNya!"

Program studi M.Th. Ibadah & Pelayanan Gereja ini diadakan untuk mendidik dan membentuk hamba Tuhan menjadi penyembah sejati dengan pola pikir integratif yang nantinya akan menjadi pelatih jemaat untuk menjadi penyembah sejati pula. Kurangnya pola pikir integratif dalam penyembahan (teologi ibadah) menyebabkan pelayanan ibadah dalam gereja yang dilayaninya tidak integratif dan ibadah Minggu menjadi sekadar ritual.

Keunikan Program Studi M.Th. Ibadah & Pelayanan Gereja:
• Teologi ibadah yang bertanggung jawab dan menjunjung tinggi semangat Reformed Injili.
• Survei kekayaan historis dan warisan budaya ibadah yang menyingkapkan bagaimana teologi ibadah diterapkan dan memberi masukan berarti bagi gereja masa kini dalam menghadapi isu-isu kontemporer dan budaya.
• Konsentrasi studi bukan pada keterampilan musik (dan tidak sama dengan program studi dengan konsentrasi pada Musik Gerejawi), tetapi pada ekspresi ibadah yang memperhatikan aspek artistik dan kreatif dengan kerangka biblis dan historis.
• Seluruh komponen studi diaplikasikan dalam pelayanan gerejawi yang mengintegrasikan antara penyembahan dengan penggembalaan, pemuridan, dan penginjilan.

Biaya studi (per bulan):
- Tinggal di Asrama:
Rp. 1.500.000,- (sudah termasuk Biaya Kuliah, Fasilitas & Asrama)
- Tidak Tinggal di Asrama:
Rp.60.000,-/SKS (Biaya Kuliah) + Rp.100.000,- (Biaya Fasilitas); atau maksimum: Rp.900.000,-

Jumlah SKS Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan:
- S1 Umum: 104 SKS + 6 SKS Tesis + 6 SKS Praktik
- S.Th.: 49 SKS + 6 SKS Tesis
- M.Div.: 38 SKS + 6 SKS Tesis

Beberapa Mata kuliah Spesialisasi M.Th. Ibadah & Pelayanan Gereja:
1. Sejarah Ibadah Patristik-Pertengahan
2. Teologi & Sejarah Ibadah Reformed
3. Creative Scripture Reading
4. Dinamika Nyanyian Jemaat
5. Ibadah Multisensori
6. Integrasi Ibadah & Pemuridan
7. Integrasi Ibadah & Misi
8. Integrasi Ibadah & Penggembalaan
Dan lain-lain

Informasi lebih lanjut:
- Tentang biaya studi dan beasiswa
- Tentang prosedur pendaftaran



Atau hubungi:
Sdri. Iyun pada hari dan jam kerja (Senin-Sabtu)
Jl. Kemang Utara IX/10, Jakarta Selatan 12760
Telp. (021) 7990357, 7982819 ● WA: 0877.5577.3580
www.reformedindonesia.ac.id ● reformed@idola.net.id
Foto dokumentasi kegiatan-kegiatan kampus STTRI bisa diakses di Galeri Foto yang tersedia dengan mengklik tautan-tautan yang ada di sebelah kiri halaman ini dan klik disini.
Waiting and Seeking (26-3-2012)
Nats: Mat 11:2 -11 Pengkhotbah: Pdt. Yakub B. Susabda, Ph.D. Tanggal: 11 Desember 2011 (GKY Green Ville) Pendahuluan: Saat ini kita sedang menanti kedatangan Kristus yang kedua kali. Dalam masa penantian hendaknya kita selalu waiting and seeking. Kalau kita melihat dalam Alkitab maka iman selalu dimanifestasikan dalam bentuk menunggu dan mencari. Semua anak Tuhan mulai dari Adam dan Hawa selalu menunggu dan mencari. Sejak Adam dan Hawa mendengar Allah berkata kepada ular bahwa dari keturunan perempuan ini akan muncul seorang yang meremukkan kepala ular itu maka anak-anak Tuhan menunggu saat datangnya orang yang akan meremukkan kepala ular itu. Sejarah dalam Alkitab menyingkapkan bahwa anak-anak Tuhan bahkan bapak-bapak orang beriman di dalam waiting and seeking mengalami kondisi yang jatuh bangun. Isi: Dalam Mat 11:11 dikatakan: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis . . ." Perikop ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada nabi yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Hanya Yohanes Pembaptis yang berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia"(Yoh 1:29). Tetapi dia yang waiting and seeking ini ternyata juga mengalami kebingungan. Di dalam penjara Yohanes Pembaptis menyuruh murid-muridnya untuk bertanya kepada Tuhan Yesus: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?" Kita jangan menganggap waiting and seeking itu mudah karena kita lihat bagaimana nabi terbesar seperti Yohanes pembaptis pun tidak mudah melakukannya. Pemikiran teologi Yohanes Pembaptis berbeda dengan realita yang dilihatnya. Yohanes Pembaptis berkonsep bahwa Mesias datang untuk menyatukan umat-Nya sedangkan Tuhan Yesus sering berbicara kalau kebenaran itu hadir maka orang tua diceraikan dari anaknya, suami dari istri, orang percaya dari yang tidak percaya. Jawaban Tuhan Yesus terhadap pertanyaan Yohanes Pembaptis sangat menarik, sederhana dan tidak menggunakan pemahaman teologia yang mendalam, yaitu: "orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku" (Mat 11:5-6). Ada dua hal yang perlu kita pikirkan mengenai waiting and seeking, yaitu: 1. Mengenal Dia dengan iman yang sejati Kalau betul iman kita adalah iman yang sejati maka kita mesti berada dalam proses sedang waiting and seeking. Proses itu bertujuan supaya kita mengenal Dia. Apakah betul iman kita adalah iman yang benar kepada Dia? Di dalam satu gereja selalu ada ilalang dan gandum. (Mat. 13:24-26). Kita jangan berkata karena kita sudah aktif di gereja maka kita pasti sudah mengenal Dia. Mat. 7:22-23 menjelaskan kepada kita bahwa "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Kita menjalani proses waiting and seeking supaya kita mengenal Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh. Dalam Yoh. 2:23-24 dikatakan: "Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia." Tuhan Yesus tidak mempercayakan diri kepada mereka karena alasan mereka tidak benar. Orang-orang ini berbondong-bondong mencari Tuhan Yesus karena tanda mujizat yang dilakukan-Nya. Bahkan akhirnya dalam Yoh 6:66 dikatakan: "Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia." Mengapa? Karena Tuhan Yesus mulai berbicara tentang siapa diri-Nya. Mereka tidak mengerti siapa sebenarnya Tuhan Yesus. Kalau kita mengatakan waiting and seeking maka kita harus mencari dan mengenal Dia yang sesungguhnya. Siapa Dia sebenarnya? Rasul Petrus dalam Yoh. 6:68-69 berkata: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." Waiting and seeking menjadi sesuatu yang tidak ada habisnya, yang menjadi perjalanan iman orang percaya. Tetapi ini tidak selalu rasionil karena ini adalah anugerah. 1Pet. 1:7-8 mengatakan: "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu − yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api − sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,.." Mungkin kita tidak mengerti, kita bukan seorang teolog yang bisa berpikir secara rasionil dan filosofikal tetapi kita tetap mengenal Dia. Hudson Taylor ketika dia merekrut orang-orang menjadi misionaris di Cina mengatakan bahwa semua alasan dan tekad tidak akan cukup, karena hanya ada satu motivasi saja yang bisa membuat orang akan cukup mampu bertahan menghadapi semua kesulitan, yaitu jikalau kasih Kristus hadir dalam jiwa orang tersebut. 2. Mengetahui kehendak Tuhan untuk diri kita Orang yang waiting and seeking bukan hanya sekedar supaya mengenal Dia tetapi juga supaya tahu kehendak-Nya untuk diri kita. Ada kehendak Tuhan yang berlaku umum dan ada yang berlaku pribadi. Kehendak Tuhan yang berlaku umum, yaitu Tuhan menghendaki agar kita dalam setiap kebaktian dapat menangkap kehadiran Tuhan. Oleh karena itu dalam Alkitab ada dua macam waktu, yaitu kronos dan kairos. Kronos adalah waktu yang kita miliki saat ini, ada detik, menit dan jam. Rasul Paulus dalam Ef. 5:16 mengatakan bahwa: "pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Untuk itu kita perlu waspada sehingga kita perlu tahu kehendak Tuhan. Di samping kronos ada Kairos, yaitu waktunya Tuhan. Kita datang kebaktian setiap minggu tetapi apakah dalam setiap kebaktian kita bisa menangkap waktunya Tuhan? Ada orang yang kebaktian dari Minggu ke Minggu hanya untuk memenuhi kebutuhan religiusitas, manusia beragama tetapi tak menangkap waktunya Tuhan. Kita tak bisa menangkap waktunya Tuhan karena kita tidak mempunyai persiapan. Kita tidak berseru kepada Tuhan. Yes. 57:15 mengatakan: "Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk." Apakah kita mempunyai hati yang remuk? Saat kebaktian atau saat kita memuji Tuhan dengan hati yang remuk maka Roh Kudus akan memberikan nyanyian baru. Kalau hati kita tidak remuk maka pujian yang kita nyanyikan hanya sekadar nyanyian yang tergantung pada kemampuan kita bernyanyi. Kalau orang Kristen tidak menangkap waktunya Tuhan maka dia menjadi korban dari waktu kronos yang jahat. Kehendak Tuhan yang berlaku pribadi, yaitu Tuhan menginginkan supaya kita mendapat jamahan secara pribadi. Dia ingin berbicara dengan kita dan ingin bertemu seperti seorang bapa dengan anaknya. Dia ingin mengutarakan pikiran-Nya secara khusus kepada kita. Tetapi kita seringkali mengabaikan-Nya. Waiting and seeking berguna untuk mengetahui kehendak Tuhan kepada kita secara pribadi sehingga selalu ada hal khusus yang ingin Tuhan berikan. Kehendak Tuhan kepada setiap pribadi berbeda-beda. Secara umum kita diberi tanggung jawab untuk mengabarkan Injil. Tetapi setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda. Ada yang mengajarkan Injil dengan doa. Ada yang mengabarkan Injil dengan membagikan traktat dan ada yang mengabarkan Injil secara verbal. Kita harus menyadari bahwa Allah memberikan talenta yang berbeda-beda kepada setiap orang dan Allah juga mempunyai kehendak yang berbeda-beda kepada setiap orang supaya kita belajar untuk mengenal-Nya dan mengerti bahwa rencana kekal Tuhan menghadirkan orang Kristen di muka bumi ini supaya kita menjadi terang dan garam sehingga nubutan Allah kepada Abraham tergenapi di mana semua bangsa datang kepada-Nya. Penutup: Dalam minggu-minggu Adven ini, mari kita belajar untuk menunggu Dia supaya kita mengenal Dia dan mengetahui kehendak-Nya untuk kita. Supaya hidup kita betul-betul menjadi hidup yang dituntun oleh Tuhan Yesus Kristus. Dia yang sudah datang tetapi yang akan datang dan sedang datang. Allah yang aktif dan sedang bekerja sekarang ini di dalam hidup kita. Mari kita mengalami dan merasakan-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Catatan: Ringkasan khotbah ini tidak melalui proses penyuntingan oleh pengkhotbah. Sumber: Ringkasan Khotbah GKY Jemaat Green Ville
Hubungi Kami
Via WhatsApp: 0877.5577.3580


Offline dengan mengisi pesan di bawah ini:
Name
Phone
Email
Subject
Message
Kontak Info
STT Reformed Indonesia (STTRI, dulu STTRII)
Jl. Kemang Utara 9 no. 10
(masuk lewat jl. Kemang Utara 10)
Jakarta Selatan 12760
(Peta lokasi bisa dilihat/diunduh di sini.)
Telp
:
(021) 7982819, 7990357
WhatsApp
:
(+62) 877-5577-3580
Fax
:
(021) 7987437
Email
:
administrasi1@reformedindonesia.ac.id
Website
:
www.reformedindonesia.ac.id
www.KonselingKristen.org

Bank
:
CIMB Niaga (Cabang Kemang)
No. Acc.
:
800073329000 (Rp.)
253.02.00081.001 (USD)
A/n
:
Yayasan Lembaga Reformed Indonesia
COPYRIGHT © 2013 STT Reformed Indonesia. ALL RIGHTS RESERVED. Developed by Aqua-Genesis Web Development and Design